Kembali ke Daftar Materi
SMK Kelas 11akuntansi

Akuntansi Perusahaan Dagang: Konsep, Praktek, dan Tantangan Industri

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pengantar Akuntansi Perusahaan Dagang

Selamat datang, siswa-siswi SMK Akuntansi! Dalam dunia bisnis yang dinamis, perusahaan dagang memegang peranan vital sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Memahami akuntansi perusahaan dagang adalah fondasi penting bagi kalian yang ingin berkarir di bidang keuangan dan akuntansi. Materi ini akan membekali kalian dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan praktik industri, memastikan kalian siap menghadapi tantangan di dunia kerja nyata.

Karakteristik dan Siklus Operasi Perusahaan Dagang

Karakteristik Utama:

  • Kegiatan Utama: Membeli barang dagangan untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut. Ini membedakannya dari perusahaan manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi produk jadi, atau perusahaan jasa yang menjual layanan.
  • Sumber Pendapatan: Penjualan barang dagangan. Fokus utama adalah pada margin penjualan (selisih antara harga jual dan harga pokok).
  • Beban Pokok Penjualan (HPP): Biaya perolehan barang yang terjual. HPP merupakan unsur biaya terbesar dan paling kritis dalam laporan laba rugi perusahaan dagang, sangat mempengaruhi profitabilitas.
  • Persediaan Barang Dagang: Aset lancar utama yang menjadi objek transaksi. Pengelolaan persediaan yang efektif sangat krusial untuk menjaga kelancaran operasional dan meminimalkan biaya penyimpanan atau risiko kadaluarsa.

Siklus Operasi:

Siklus operasi perusahaan dagang relatif lebih pendek dan langsung. Dimulai dari pembelian barang dagangan secara kredit, pembayaran utang kepada pemasok, penjualan barang dagangan kepada pelanggan (seringkali secara kredit), dan penerimaan kas dari piutang. Siklus ini terus berulang, menekankan pentingnya manajemen kas dan piutang yang efisien.

Akun-Akun Khas Perusahaan Dagang dan Metode Pencatatan Persediaan

Akun-Akun Khas:

  • Pembelian: Akun yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan, biasanya barang yang akan dijual kembali.
  • Retur Pembelian dan Pengurangan Harga: Mencatat pengembalian barang yang telah dibeli kepada pemasok atau pengurangan harga karena cacat/rusak. Ini mengurangi total pembelian.
  • Potongan Pembelian: Pengurangan harga beli yang diterima dari pemasok karena pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu yang ditentukan (syarat pembayaran). Ini juga mengurangi biaya perolehan barang.
  • Beban Angkut Pembelian: Biaya pengiriman barang yang dibeli dari pemasok ke gudang pembeli. Dalam transaksi FOB Shipping Point, biaya ini ditanggung pembeli dan menambah harga pokok barang.
  • Penjualan: Akun untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan kepada pelanggan.
  • Retur Penjualan dan Pengurangan Harga: Mencatat penerimaan kembali barang yang telah dijual dari pelanggan atau pengurangan harga yang diberikan karena alasan tertentu. Ini mengurangi pendapatan penjualan.
  • Potongan Penjualan: Pengurangan harga jual yang diberikan kepada pelanggan karena pembayaran dilakukan lebih cepat (syarat pembayaran).
  • Beban Angkut Penjualan: Biaya pengiriman barang yang dijual kepada pembeli. Dalam transaksi FOB Destination, biaya ini ditanggung penjual dan merupakan beban operasional.
  • Persediaan Barang Dagang: Nilai barang yang tersedia untuk dijual pada periode tertentu. Pengelolaan akun ini sangat fundamental.

Metode Pencatatan Persediaan:

Ada dua metode utama yang digunakan dalam pencatatan persediaan, masing-masing memiliki implikasi berbeda terhadap laporan keuangan dan informasi manajemen:

  • Metode Periodik (Fisik):
    • Pencatatan persediaan dilakukan di awal dan akhir periode melalui perhitungan fisik (stock opname) untuk menentukan jumlah persediaan yang tersisa.
    • Akun Pembelian, Retur Pembelian, Potongan Pembelian, dan Beban Angkut Pembelian digunakan secara terpisah untuk menghitung pembelian bersih.
    • Beban Pokok Penjualan (HPP) baru dihitung di akhir periode akuntansi.
    • Cocok untuk perusahaan dengan transaksi frekuensi rendah atau barang dagang bernilai rendah per unit, seperti toko kelontong kecil.
  • Metode Perpetual (Terus-menerus):
    • Setiap pembelian dan penjualan barang dagangan langsung dicatat pada akun Persediaan Barang Dagang dan Beban Pokok Penjualan (saat penjualan).
    • HPP langsung diketahui setiap kali terjadi penjualan, memberikan informasi yang real-time.
    • Membutuhkan sistem pencatatan yang lebih detail (misalnya menggunakan kartu persediaan, barcode scanner, atau sistem ERP).
    • Cocok untuk perusahaan dengan frekuensi transaksi tinggi atau barang dagang bernilai tinggi per unit, seperti dealer mobil, toko elektronik besar, atau grosir.

Jurnal Khusus dan Jurnal Umum dalam Perusahaan Dagang

Untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban pencatatan, perusahaan dagang besar dan menengah sering menggunakan jurnal khusus:

  • Jurnal Pembelian: Digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagangan dan aset lainnya secara kredit.
  • Jurnal Penjualan: Digunakan untuk mencatat semua penjualan barang dagangan secara kredit.
  • Jurnal Penerimaan Kas: Digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas, termasuk pelunasan piutang, penjualan tunai, dan penerimaan pendapatan lainnya.
  • Jurnal Pengeluaran Kas: Digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas, termasuk pembayaran utang, pembelian tunai, dan pembayaran beban operasional.
  • Jurnal Umum: Digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus, seperti retur penjualan/pembelian, penyesuaian, koreksi, dan jurnal penutup.

Studi Kasus/Praktik: Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

Mari kita lihat contoh transaksi yang relevan dengan praktik industri:

Kasus 1: Pembelian Barang Dagangan
PT “Sumber Rezeki”, sebuah distributor bahan bangunan, membeli 100 unit semen dari PT “Sentosa Jaya” dengan harga Rp50.000 per unit secara kredit pada tanggal 5 Maret 2024, syarat pembayaran 2/10, n/30, FOB Shipping Point. Beban angkut pembelian sebesar Rp200.000 dibayar tunai.

Pencatatan (Metode Periodik):

  • 5 Maret 2024 - Jurnal Pembelian:
    • Pembelian (D) Rp5.000.000 (100 unit x Rp50.000)
    • Utang Dagang (K) Rp5.000.000
  • 5 Maret 2024 - Jurnal Pengeluaran Kas:
    • Beban Angkut Pembelian (D) Rp200.000
    • Kas (K) Rp200.000

Pencatatan (Metode Perpetual):

  • 5 Maret 2024 - Jurnal Pembelian (atau Umum):
    • Persediaan Barang Dagang (D) Rp5.000.000
    • Utang Dagang (K) Rp5.000.000
  • 5 Maret 2024 - Jurnal Pengeluaran Kas:
    • Persediaan Barang Dagang (D) Rp200.000 (Beban angkut menambah nilai persediaan)
    • Kas (K) Rp200.000

Kasus 2: Penjualan Barang Dagangan
PT “Sumber Rezeki” menjual 50 unit semen kepada Toko “Maju Jaya” dengan harga Rp75.000 per unit secara kredit pada tanggal 10 Maret 2024, syarat pembayaran 2/10, n/30. Harga pokok per unit semen yang dijual (termasuk beban angkut) adalah Rp52.000.

Pencatatan (Metode Periodik):

  • 10 Maret 2024 - Jurnal Penjualan:
    • Piutang Dagang (D) Rp3.750.000 (50 unit x Rp75.000)
    • Penjualan (K) Rp3.750.000

    (Catatan: Beban Pokok Penjualan akan dihitung di akhir periode akuntansi)

Pencatatan (Metode Perpetual):

  • 10 Maret 2024 - Jurnal Penjualan:
    • Piutang Dagang (D) Rp3.750.000
    • Penjualan (K) Rp3.750.000
  • 10 Maret 2024 - Jurnal Umum (untuk mencatat HPP):
    • Beban Pokok Penjualan (D) Rp2.600.000 (50 unit x Rp52.000)
    • Persediaan Barang Dagang (K) Rp2.600.000

Dari contoh di atas, terlihat perbedaan mendasar pada pencatatan persediaan dan Beban Pokok Penjualan. Pemilihan metode sangat tergantung pada jenis bisnis, skala operasi, dan kebutuhan informasi manajemen untuk pengambilan keputusan.

Rangkuman

Akuntansi perusahaan dagang memiliki kekhasan pada akun persediaan barang dagang, Beban Pokok Penjualan (HPP), dan penggunaan jurnal khusus untuk efisiensi. Pemahaman mendalam tentang perbedaan antara metode pencatatan persediaan periodik dan perpetual, serta kemampuan mengaplikasikannya dalam pencatatan transaksi sehari-hari, akan menjadi bekal berharga bagi kalian di dunia kerja. Ingat, ketepatan pencatatan adalah kunci laporan keuangan yang akurat dan pengambilan keputusan bisnis yang tepat, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal akuntansi lainnya di Bank Soal.